Senin, 03 Oktober 2011

Terima Kasih ....

Terima Kasih…
Telah membuatku merasakan rasanya dicintai sepenuh hati
dan setelah itu dicampakkan tanpa perasaan
Agar aku dapat belajar bagaimana caranya untuk berusaha bangkit
setelah di lempar ke dalam jurang....
 
Telah membuatku tahu bagaimana berusaha menjaga kepercayaan dan janji yang telah terucapkan
dan setelah itu dikhianati
Agar aku dapat belajar lebih hati-hati atas segala janji manusia
Telah melemparkan segala kesalahan padaku.....
 
Agar aku dapat belajar menegakkan kepala, mengeringkan dan mengepakkan sayap kembali
setelah dijatuhkan dan ditenggelamkan
Telah mengecewakanku
Agar aku belajar untuk kembali padaNya...
 
menangis dengan air mata yang deras mengalir, memohon ampunan di setiap sujudku
Telah menghancurkan hatiku
Agar aku dapat belajar mengumpulkan kekuatan 
 
untuk meyatukannya kembali
Telah berpaling dan menyakitiku....
 
Agar aku dapat belajar berhati-hati untuk tidak menyakiti orang lain
Telah membuatku mencari dan terus mencari
Apa arti sabar, memaafkan, mengikhlaskan, dan merelakan
Menyerahkan semua padaNya saja...
Dan terima kasih…
Telah merubah segalanya dalam hidupku
Membuatku semakin ingin dekat padaNya
Belajar mengumpulkan semua kepingan cinta yang aku punya
Agar aku dapat utuh mencintai...
Maaf jika aku belum bisa mengikhlaskan segalanya
Maaf jika sakit hati ini masih juga tersisa
Maaf jika luka hati ini tak kunjung mengering
Maaf kalau aku masih tak sanggup menahan luka ini sendirian...

Maaf jika aku membencimu, atas segala yang kau lakukan padaku
Mengajakku melihat keindahan di pinggir tebing
Kemudian mendorongku ke jurang yang berada di bawahnya
Mematahkan sayapku, membuatku basah dan menenggelamkanku
Apakah kau tahu itu? apakah kau sadari itu?

Sakit yang kau buat, luka yang terus menerus kau torehkan
Membuatku harus terus berjuang mempertahankan diri
Dengan segala kekuatan yang ada padaku
Di saat harusnya kita berjuang bersama..

Menegakkan diri, meminta ampunan atas segala kesalahan kita
Tapi, lihat apa yang kau lakukan
Kau lari, dan melupakan semuanya
Rencana-rencana, janji-janji, seakan semua tidak pernah terjadi
Dan menuduh aku lah sebab semua ini...

Harga diri yang terluka, rasa sesal yang terus menerus menyiksa
Karena berharap pada orang yang salah, pada orang yang tidak berharga sepertimu
Apakah kau tahu itu, apakah kau sadari itu?

Luka yang kau tusukkan, kesalahan yang kau tuduhkan
Telah menciptakan sebuah lubang dalam di hatiku Perih…
Maaf jika aku belum bisa menjadi seperti biji kopi
Yang merubah penderitaan menjadi air kopi yang nikmat...

Maaf jika sekarang aku memilih menjadi sebutir telur
Yang menjadi keras ketika luka mengetuk pintunya
Dan maaf, jika saat ini aku hanya mampu berkata...
Bahwa Aku.....?

2 komentar: